Sabtu, 20 September 2014

Konektor dan Spesifikasinya

Assalamu’alaikum Blogger, salam sejahtera. Pada kesempatan ini saya akan mencoba untuk berbagi ilmu dan menjelaskan tentang jenis-jenis konektor dan spesifikasinya. Konektor pada dasarnya dapat digunakan sebagai konektor audio maupun video. Nah, untuk lebih jelasnya berikut diantaranya adalah beberapa jenis konektor :

1.  BINDING POST CONNECTOR

Binding Post adalah suatu konektor yang umumnya digunakan pada perlengkapan uji elektronik untuk membatasi maupun mengakhiri sebuah kawat tunggal (single wire) dan test lead. Biasanya jenis konektor ini banyak dijumpai pada loudspeakers dan audio amplifiers serta peralatan elektronik lainnya.

Sebuah Binding Post terdiri dari batang logam berulir pusat dan sekrup di atas batang logam tersebut. Penutup konektor jenis ini umumnya terisolasi dengan plastik dan kode warna. Kode warna merah untuk terminal positif, warna hitam untuk terminal negatif dan warna hijau adalah terminal ground.
Binding Post Connector

Ada beberapa tipe koneksi dari konektor Binding Post, yaitu : 

  • Banana Plug, dimasukkan ke dalam bagian akhir yang terbuka dari Binding Post.
  • Pin Connectors, konektor dimasukkan ke dalam lubang dibor melalui Metal Post dan dijepit oleh bagian sekrup dari Binding Post.
  • Bare wire, dimasukkan ke dalam lubang yang sama dan dijepit atau dililitkan pada Metal Post kemudian dijepit.
  • Lug Terminal, dimasukkan ke dalam Metal Post kemudian dijepit.
 
Spesifikasi Binding Post :

  • Terminasi kontak : sekrup
  • Rating arus : 15 A
  • Rating tegangan : 5.7 kV
  • Isolasi: Polycarbonate
  • Mount Base: Polycarbonate
  • Insulator: Polycarbonate

2.  D-SUBMINIATURE CONNECTOR

D-subminiature atau D-sub adalah jenis umum dari suatu konektor elektronik. Diberi nama D-sub karena bentuknya seperti huruf D. Ketika diperkenalkan, D-sub merupakan konektor terkecil yang digunakan pada suatu sistem komputer.
D-Sub Connector
    
D-sub terdiri dari 2 atau lebih baris paralel pin atau socket yang dikelilingi oleh logam perisai yang berbentuk D yang menyediakan dukungan mekanik, memastikan orientasi dengan benar, dan menyaring interferensi elektromagnetik. Bagian yang mengandung pin kontak disebut konektor male connector atau plug, sedangkan yang mengandung soket kontak disebut female connector atau socket.
Type D-Sub Connector

Spesifikasi D-Sub Connector :

  • Current rating: 5A per contact
  • Contact resistance: initial: <5mΩ
  • Insulation resistance: >10MΩ
  • Temperature rating: -55°C to +125°C
  • Shell: steel with passivation over zinc
  • Contacts: gold plated over nickel

3.  EUROBLOCK CONNECTOR

Euroblock adalah kependekan dari european-style terminal block adalah konektor tegangan rendah yang biasanya digunakan pada microphone atau line level audio signal. euroblock dikenal juga dengan phoenix connector. Euroblock tidak memerlukan solder untuk membuat interkoneksi pada kabel, dengan mengupas kulit kabel dan menyisakan tembaga pada kabel lalu tembaga pada kabel kemudian dimasukan ke slot konektor dan dikencangkan dengan bantuan obeng standar euroblock sudah dapat digunakan.

Spesifikasinya :

  •  Bahan yang digunakan adalah polimianida 6.6 bebas Halogen per UL 94v.
  •  Ujung konektor memiliki probe uji akses.
  •  Dapat dipakai di lingkungan korosif karena memiliki lapisan timah dan nikel.
Euroblock Connector

4.  DIN / MINI-DIN CONNECTOR

DIN/Mini DIN adalah konektor elektrik yang berbentuk Pin yang pada awalnya distandarisasi oleh Deutsches institut fur nurmberg salah satu lembaga di jerman. Konektor din dan mini din di bedakan dari ukuran dan diameter konektornya.Ada standar DIN untuk sejumlah besar konektor yang berbeda, oleh karena itu istilah "konektor DIN" saja tidak jelas mengidentifikasi jenis tertentu dari konektor kecuali nomor dokumen standar DIN yang relevan ditambahkan (misalnya, "DIN konektor 41524"). Beberapa standar konektor DIN adalah :

  • DIN 41524, untuk konektor melingkar sering digunakan untuk sinyal audio.
  • DIN 41612, konektor persegi panjang yang digunakan untuk menghubungkan plug-in kartu ke pesawat kembali atau motherboard.
  • DIN 41652 konektor D-miniatur yang digunakan untuk data komputer dan video.
DIN Connector

Konektor mini-DIN adalah keluarga multi-pin konektor listrik yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Mini-DIN mirip dengan yang lebih besar, konektor DIN lebih tua. Keduanya standar Deutsches Institut für Normung, badan standar Jerman.

Mini-DIN Connector

5.  SPEAKER SPRING TERMINAL

Adalah konektor elektrik yang sering digunakan untuk menghubungkan komponen audio ke speaker ataupun amplifier. Konektor ini terdiri dari 2 bagian yang dapat dibedakan melalui kode warna, warna merah untuk terminal positif dan warna hitam untuk terminal negatif.

Speaker Spring Terminal

Konektor ini terdiri dari logam pegas sebagai penghubung terminal, jenis konektor ini sangat populer karena tidak perlu ada sambungan khusus untuk yang harus diterpkan pada konektor.

Spesifikasi  :

  • Technical parameters of Push Type Speaker Terminal:
  • Temperature : -40~75°C
  • Rated load : DC 50V 3A
  • Contact resistance : ≤0.03Ω
  • Insulation resistance : ≥100MΩ DC 500V
  • Withstand voltage : AC500V(50Hz)/minute
  • Pull force : ≥10N
  • Wire range :AWG#24~#16
  • Life : 5000 times


6.  SPEAKON

yaitu suatu konektor yang digunakan dalam sistem audio profesional untuk menghubungkan speaker ke penguat audio dan biasanya konektor ini dirancang dengan sistem penguncian. Konektor ini dibuat oleh Neutrik dan memiliki berbagai jenis variasi, jika menggunakan untuk pertama kalinya pastikan twist dan kunci mempunyai gerakan yang sama untuk membuat sambungan.
SpeakON Connector


Spesifikasi  :
  • Mempunyai 2 pin
  • Pin 1 untuk keluaran ke ground pada amplifier
  • Pin 2 untuk keluaran ke positif (+) pada amplifier



Source : Wikipedia & Google

Jumat, 19 September 2014

Konfigurasi Speaker

Jika anda ingin membeli sebuah speaker, tapi masih bingung dengan angka pada jenis-jenis speaker, seperti speaker 2.0, speaker 2.1, dan berbagai jenis lainnya, maka pada kesempatan ini saya akan menjelaskan bagian-bagian apa saja yang ada pada angka tersebut. Konfigurasi speaker merupakan cara untuk mengatur/menata/men-setting tata letak dan kanal yang digunakan dalam menggunakan speaker di dalam suatu ruangan. Adapaun beberapa jenis pengaturan tata letak Speaker yaitu sebagai berikut :

1. Speaker 2.0 System (2 Speaker depan kiri - kanan)
Speaker 2.0 System

Speaker 2.0 system yaitu sistem setting speaker yang berjumlah dua speaker, posisi speaker ini biasanya diletakan di sebelah kiri dan sebelah kanan dari sumber atau piranti saluran utama.

2. Speaker 2.1 System (2 Speaker depan kiri - kanan, + 1 Subwoofer)
Speaker 2.1 System

Speaker 2.1 system yaitu sistem setting speaker yang berjumlah 2 speaker, dan satu subwoofer untuk mereproduksi frekuensi audio bernada rendah bass.


3. Speaker 4.1 System (2 Speaker depan kiri - kanan ,+ 2 Speaker di belakang kiri - kanan, +1 Subwoofer)
Speaker 4.1 System

Speaker 4.1 system yaitu sistem setting speaker yang jumlah speakernya ada empat, dan satu subwoofer untuk mereproduksi frekuensi audio bernada rendah bass. Letak Speaker 4.1 system biasanya dua di kiri dan kanan depan, dan duanya lagi diletakkan dibelakang atau diatur sesuai selera

4. Speaker 5.1 System (2 Speaker depan kiri - kanan, +1 Speaker center depan, +2 Speaker belakang kiri - kanan, +1 Subwoofer)
Speaker 5.1 System

Speaker 5.1 system yaitu sistem setting speaker yang jumlah speakernya ada lima, dan satu subwoofer untuk mereproduksi frekuensi audio bernada rendah bass. Letak Speaker 5.1 sistem biasanya dua di kiri dan kanan depan, duanya lagi diletakan dibelakang, dan satunya di tengah, atau diatur sesuai selera.


5. Speaker 7.1 System (2 Speaker depan kiri - kanan, +1 Speaker center depan, +2 Speaker di samping kiri - kanan, +2 Speaker di belakang kiri-kanan, +1 Subwoofer)
Speaker 7.1 System

Speaker 7.1 system yaitu sistem setting speaker yang jumlah speakernya ada lima, dan satu subwoofer untuk mereproduksi frekuensi audio bernada rendah bass. Letak Speaker 7.1 biasanya dua di kiri dan kanan depan, empatnya lagi diletakan di belakang, dan satunya di tengah depan, atau diatur sesuai selera. Konfigurasi speaker dalam ruangan biasanya digunakan sebagai Home Theather.


6. Speaker Portable
Speaker Portable
adalah speaker yang bisa dibawa-bawa maupun dipindah-pindah.

7. Speaker With Docking
Docking Speaker
Speaker system yang mempunyai docking atau dudukan khusus untuk gadget seperti mp3 player, handphone, dan lain sebagainya yang bisa langsung memutar file audio tersebut langsung di gadget tersebut dengan metode plug n play.

Source : http://bangbiw.com/macam-macam-speaker-dan-pengertiannya/

Kamis, 18 September 2014

Microphone dan Konektornya

MICROPHONE DAN KONEKTORNYA

Jenis Mikrofon dan Konektornya

Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnya mikrofon berguna untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya

Ada bermacam-macam jenis mikrofon berdasarkan cara kerjanya, antara lain sebagai berikut:
1.        Condenser Microphone
2.        Ribbon Microphone
3.        Dynamic Microphone
4.        Shotgun Microphone
5.        Personal Microphone
6.        Boundary Effect Microphone
7.        Studio Microphone


1.  CONDENSER MICROPHONE 

Mic ini mempunyai karakter yang sangat sensitif dan akurat denganpolarity yang bisa diatur dengan kondisi ruangan ECM atau Electric Condenser Microphone atau biasa juga disebut mic kondenser adalah microphone yang terbuat dari lempeng konduktor tipis membentuk sebuah kapasitor yang dapat berubah-ubah nilai kapasitasnya sesuai dengan getaran suara yang diterima. Jenis microphone ini bentuknya bisa sangat kecil sekali (sekitar 5-3mm) sehingga cocok digunakan pada peralatan elektronik kecil2 seperti ponsel, walkman,handycam,head set atau headphone yang dilengkapi microphone dsb. Karena ECM merupakan sebuah microphone ya sudah barang tentu fungsinya adalah mengubah getaran suara menjadi isyarat listrik.



2. RIBBON MICROPHONE

Mic ini mempunyai karakter yang sama dgn dynamic mic, tetapi mempunyai dua medan magnet. mic ini sangat populer dari tahun 1930-1960 dan mempunyai ciri suara yg khas atau tua serta unik.

CONTACT MIC

Benda ini pada dasarnya adalah sebuah microphone. Tapi, berbeda dengan fungsi microphone yang biasa digunakan untuk menyanyi, yang satu ini mampu menyadap suara di level yang lebih ringkih. Contact Mic ini dirancang untuk mampu menembus gelombang suara redam yang secara virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah permukaan solid tertentu. Dengan begitu, microphone ini dapat pula digunakan sebagai alat pendeteksi bom.

Benda ini dibuat terpadu dengan contact element, dan memiliki automatic gain control internal sehingga tidak lagi memerlukan tombol-tombol penyesuaian. Contact Mic didisain untuk mengkonversi menit getaran-getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat diterjermahkan ke dalam band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat penerima suara lainnya. Dengan begitu , benda ini bisa memberi informasi mengenai apa yang janggal sedang terjadi.

Untuk negara-negara yang rawan bom (dan gempa), alat ini bisa jadi sangat bermanfaat. Tentu akan lebih banyak dibutuhkan untuk keperluan korporasi dan di lembaga-lembaga pengamanan atau penelitian, meski tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk kebutuhan personal. Yah, siapa tahu ada yang penasaran ingin tahu apakah tetangga misterius yang tinggal di sebelah rumahnya adalah se orang teroris.


3. DYNAMIC MICROPHONE

Jenis mic ini sangat populer dipakai untuk karakteristik akustik instrument yang mana mempunyai polarity yang terbatas dan bisa menerima signal yang sangat kuat seperti drumset, amplifires, dan beberapa vocal has atau tua serta unik.
 

4. SHOTGUN MIC

mirophone ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan karakteristiknya yang sering didapati Condercer Microphune. Sifatnya mempertajam suara jadi suara lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini oleh karena itu dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya tangkap mic. Shotgun directional lurus (satu arah).



5. PERSONAL MICROPHONE

Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan “Lapel”. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm - 30 cm.


6. BOUNDARY EFFECT MICROPHONES

Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan “Lapel”. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm - 30 cm.

7. STUDIO MICROPHONES

Layar logam yang unik ini tidak hanya berlubang, tetapi sedikit louvered di sudut untuk mengarahkan frekuensi ultra-rendah napas ledakan yang melewati sisi layar. Proses ini tidak menipiskan frekuensi tinggi, seperti kain layar lakukan, dan meninggalkan performa vokal tidak terpengaruh tetapi tanpa mengganggu frekuensi rendah "muncul" Ini juga dibangun untuk terakhir dan akan mengambil lebih banyak pelecehan dari kain tradisional perisai, jadi sangat baik untuk aplikasi komersial.



Source :

http://trimuryani.blogspot.com/2009/10/jenis-jenis-microphone.html

http://indriyatni.blogspot.com/2009/10/jenis-jenis-microphone.html

Selasa, 16 September 2014

Standarisasi Sinyal Audio

STANDARISASI SINYAL AUDIO

Pada blog ini akan dibahas mengenai standarisasi sinyal audio pada : Amiga Video, 13W3, Macintosh Quadra dan Video pada SCART.

1. AMIGA VIDEO

Konektor video Amiga merupakan jenis konektor yang digunakan pada semua komputer bertipe Commodore Amiga. Terdapat 23-pin konektor D-miniatur yang memiliki sinyal untuk genlocking , RGB analog Video (4096 warna), dan sinyal digital Red-Green-Blue-Intensitas (16 warna).
AMIGA Connector
Frekuensi yang dipakai yaitu 15 atau 75 kHz Hsync untuk mode video Amiga standar. Hal ini tidak kompatibel dengan kebanyakan VGA monitor. Sebuah monitor multi sinkronisasi dibutuhkan untuk beberapa resolusi yang lebih tinggi. The Commodore A520 RF modulator terhubung ke port video dan output video komposit dan video RF.

2. 13W3

13W3 adalah salah satu tipe konektor D-subminiatur yang umumnya digunakan sebagai konektor antarmuka video analog yang digunakan khususnya pada Sun Microsystems, Silicon Graphics dan IBM RISC workstations, serta beberapa display dari Apple Computer, NeXT Computer dan Intergraph Corporation. Konektor 13W3 tidak lagi digunakan dengan tampilan modern, yang umumnya telah pindah ke DVI atau HDMI. Konektor DB13W3 (tapi dengan pin arus tinggi, bukan yang frekuensi tinggi yang digunakan untuk aplikasi video) juga digunakan oleh beberapa sakelar 3Com SuperStack Ethernet untuk membawa daya DC.
13W3 Connector

Konektor ini terdiri dari 10 pin sinyal standar dan 3 posisi yang lebih besar yang dapat dipasang dengan pin khusus dengan dua kontak konsentris untuk kabel coaxial atau dengan pin khusus arus tingg. Ketika digunakan untuk sinyal video di komputer, pin tersebut adalah female pin tapi konektor coaxial yang posisinya lebih besar adalah male pin. Konektor coaxial membawa sinyal video yang dibagi ke dalam warna merah, hijau / abu-abu, dan biru; pin sinyal standar membawa empat ground, tiga pin tersebut digunakan untuk berkomunikasi dengan monitor, sinkronisasi vertikal, sinkronisasi horizontal, dan sinyal sinkronisasi komposit.

Adapter yang tersedia dari sumber-sumber komersial untuk membuat monitor 13W3 bekerja dengan VGA card (HD15) grafis dan membuat monitor VGA bekerja dengan 13W3 workstation. Jika Anda berjalan sejauh ini, Anda tahu peringatan yang jelas adalah adaptor Anda harus cocok aplikasi 13W3 tertentu.

3. MACHINTOSH QUADRA

Seri Macintosh Quadra adalah keluarga dari produk Apple Computer high-end Apple Macintosh komputer pribadi profesional yang dibangun dengan menggunakan central processing unit (CPU) Motorola 68040. Dua yang pertama model dengan garis Quadra diperkenalkan pada tahun 1991, dan namanya digunakan sampai Power Mac diperkenalkan pada tahun 1994. Manajer produk untuk keluarga Quadraa adalah Frank Casanova yang juga merupakan Product Manager untuk MacintoshIIfx. Model pertama yang dikeluarkan adalah Quadra 700 dan Quadra 900, keduanya diperkenalkan pada tahun 1991, Quadra menggantikan seri Macintosh II sebagai komputer high end di lini produk Macintosh.
Machintosh Quadra
Adapan komputer pertama yang menjadi bagian dari seri Machintosh Quadra adalah Quadra 700 dan Quadra 900, keduanya diperkenalkan pada tahun 1991 dengan central processing unit (CPU) berkecepatan 25 MHz . Seri Quadra 700 adalah model compact yang menggunakan dimensi kasus yang sama dengan Macintosh IIci , dengan Processor Direct Slot (PDS) slot ekspansi, sedangkan yang kedua baru dirancang dengan lima NuBus slot ekspansi dan satu slot PDS. Quadra 900 diganti pada tahun 1992 dengan Quadra 950 , dengan kecepatan CPU 33 MHz. Jalur ini bergabung dengan sejumlah "800-series" mesin dalam baru desain Minitower, dimulai dengan Quadra 800 , dan "600-series" desktop dengan Quadra 610 .
Quadra 610 Series

Pada tahun 1993 seri AV Quadra dirilis, yang terdiri dari 800-series Quadra 840AV dan 600-series Quadra 660AV , masing-masing pada frekuensi 40 MHz dan 25 MHz. Keduanya termasuk dalam AT & T prosesor Digital sinyal dan S-Video dan composite video yang input dan output port untuk video, serta CD. Kualitas mikrofon dan output audio port. Model AV juga memperkenalkan PlainTalk , yang terdiri dari perangkat lunak text-to-speech MacinTalk Pro dan kontrol pidato (meskipun tidak dikte). Namun semua fitur tersebut kurang didukung dalam perangkat lunak, dan DSP tidak dipasang di kemudian AV Mac, yang didasarkan pada PowerPC 601 CPU yang lebih kuat, yang cukup kuat untuk menangani tugas-tugas coprocessor itu sendiri.

4. SCART

Sebuah konektor SCART adalah interkoneksi fisik dan elektrik antara dua buah peralatan audio visual, seperti televisi dan perekam kaset video (VCR). Setiap perangkat memiliki 21-pin konektor antarmuka female pin. Sebuah kabel dengan male plug pada setiap akhir digunakan untuk menghubungkan perangkat. (Pin 21 sebenarnya bukan pin tapi kontak dengan ground.) Suara stereo, video komposit, dan sinyal kontrol disediakan dengan dua arah. Sinyal video RGB adalah input saja. Antarmuka adalah suatu standar industri berasal oleh perusahaan Perancis, Peritel. Saat ini, sebagian besar set baru televisi dan VCR di pasar Eropa dan negara-negara lain yang menggunakan standar video PAL yang dilengkapi dengan konektor SCART. SCART singkatan Syndicat francais des Constructeurs d'Appareils Radio et Television. Konektor ini juga dikenal sebagai Euro-konektor.
SCART Connector


Source : Wikipedia

Senin, 15 September 2014

Jenis dan Bentuk Konektor Video Analog


Untuk saat ini setidaknya ada dua jenis output dari kartu video yang umum digunakan. Kedua jenis output ini memiliki sistem pentransmisian data yang berbeda: yaitu cara transmisi analog dan cara transmisi digital. Untuk monitor CRT atau tabung biasanya menggunakan cara pentransmisian analog, sementara untuk layar LCD menggunakan transmisi digital. Tapi tidak semuanya begitu, ada juga CRT yang menerima cara pentrasmisian data digital dari kartu video. Ada banyak kabel dan konektor yang memungkinkan anda menghubungkan berbagai perangkat ke perangkat. Ada kabel video analog maupun video digital. Apa sajakah keunggulan dan kekurangannya? Mari kita simak bersama.


1. Kabel RCA (Composite Cable)
Kabel RCA ini diciptakan ketika masa peralihan dari televisi hitam-putih ke televisi berwarna tahun 1950-an. Kabel ini dapat dipakai baik pada televisi hitam-putih maupun televisi berwarna. Pada saat itu, media ini adalah pilihan terbaik untuk meneruskan sinyal. Kabel merah dan putih menandakan kabel itu membawa sinyal audio (suara), sementara yang berwarna kuning membawa sinyal video. Saat ini, dengan semakin kompleknya kualitas dan informasi yang terkandung pada tiap gambar, kabel ini tidak lagi cocok untuk dipakai. Hasilnya akan sangat tidak maksimal pada LCD TV maupun LED TV yang memiliki informasi dan tingkat resolusi gambar yang luar biasa. Kabel RCA tersebut apabila digunakan dan ditampilkan di LCD TV layar besar maka video/gambar akan tampak pecah.


2. S-Video (Super Video)
Kabel S-Video ini merupakan penyempurnaan dari kabel RCA yang dikembangkan pada akhir 1980-an untuk memecahkan beberapa masalah pada kabel composite video. Kabel ini memiliki kemampuan untuk memisahkan warna dan meneruskan sinyal yang lebih jernih ke televisi. Kabel ini dapat mengtransmisikan gambar visual dengan resolusi sampai dengan 400 garis. Kabel S-video membagi sinyal visual menjadi dua komponen warna yaitu C dan Y. Kabel ini memberikan tampilan gambar lebih baik dibandingkan dengan kabel komposit. Cara mengenali kabel ini adalah kabel tunggal dengan konektor s-video 4 pin atau 9 pin.

3. Kabel Komponen (Component Cable)

Kabel komponen biasanya terdiri dari 3 utas kabel yang (ujungnya) berwarna merah, hijau dan biru. Berbeda dengan kabel video kuning yang mentransfer sinyal video utuh, kabel komponen mentransfer komponen video. Umumnya berformat YUV (atau YPbPr/YCbCr), tapi bisa berformat RGB atau SoG. Format YUV memisahkan video ke dalam komponen gambar hitam putih dan warna. Meskipun awalnya digunakan untuk menambahkan warna pada industri televisi yang sudah ada (hitam-putih), sengaja atau tidak format ini sesuai dengan mata kita yang mempunyai sel silinder dan kerucut yang mempunyai tugas berbeda dalam menangkap gelap-terang dan warna. Video DVD juga dikodekan dalam format YUV ini. Dengan kabel komponen, TV akan mendapat sinyal video yang lebih kaya yang akan meningkatkan kualitas gambar.
Ternyata kabel komponen sebenarnya merupakan kabel RCA biasa seperti yang biasa disertakan saat membeli player (merah-putih-kuning). Jadi sebenarnya saya tidak perlu membeli kabel lagi, cukup menggunakan kabel player lama. Hanya saja, saya perlu mengingat jika kabel kuning saya colokkan ke colokan biru, ujung satunya pun begitu, bukan masuk ke colokan hijau. Juga, kabel komponen hanya mentransfer video, artinya colokan audio (merah-putih) tetap harus dihubungkan dengan kabel audio. Sedikit repot memang, karena hubungan yang biasa terdiri dari 3 kabel audio-video (kuning-merah-putih) sekarang menjadi 5 kabel (merah-hijau-biru-merah-putih).
Kabel komponen sebenarnya juga mampu mentransfer data video High Definition. Namun karena muncul HDMI, tidak banyak DVD player yang mengeluarkan video HD melalui kabel komponen. Lagi pula format video DVD memang belum HD. Blu-Ray sudah HD, tapi belum banyak film beredar dalam format tersebut.

4. KABEL VGA (Virtual Graphic Array)
Untuk transmisi data analog dikenal dengan nama VGA atau Port VGA. Cara pentransmisian data analog ini sudah menjadi standar sejak 1987. Selama ini, standar VGA sudah cukup bagus digunakan untuk monitor-monitor CRT dengan resolusi standar. Namun, dengan perkembangan teknologi khususnya perkembangan kebutuhan akan resolusi gambar dan refresh rate pada monitor komputer yang semakin tinggi, standar VGA ini mulai menemukan kelemahannya. Untuk resolusi gambar yang tinggi dan refresh rate yang tinggi, kualitas gambar yang ditampilkan pada monitor menjadi menurun.

Kabel video lama, termasuk VGA dan Composite video, hanya mentransmisikan sinyal video analog. Sekalipun bagus buat monitor CRT tapi kurang mantab untuk layar LCD. Walau saat ini banyak LCD TV dan monitor komputer masih bisa menerima VGA input, umumnya LCD TV dan monitor komputer bekerja sempurna dengan DVI atau HDMI.
Beberapa video card dan video playback device termasuk Apple TV, bahkan tidak menyertakan VGA atau composite output, dan akan menjadi trend di masa mendatang. Walau komputer dan monitor anda sekarang bekerja baik dengan VGA, tidak ada salahnya anda mengetahui mana kabel digital terbaik bila hendak membeli perangkat video di kemudian hari.

BEDA ANTAR KABEL DIGITAL
Dua konektor digital utama yang dipakai komputer dan entertaiment system saat ini adalah HDMI dan DVI. DisplayPort adalah konektor baru lainnya yang tengah disertakan ke sejumlah komputer baru, dan juga terdapat beberapa varian mini dan micro dari ketiga kabel ini

5. DVI (Digital Visual Interface)
DVI merupakan salah satu kabel digital video paling umum yang ada di dekstop dan LCD monitor saat ini. Jika standar analog atau VGA hanya terdapat satu standar, maka standar untuk transmisi data digital ada beberapa standar yang umum digunakan. Standar analog hanya memiliki satu tipe atau satu jenis konektor dengan nama DB-15, maka untuk standar DVI ada yang berjenis DVI-I dan DVI-D. Perbedaan antara DVI-I dengan DVI-D adalah port DVI-I bisa digunakan untuk monitor analog dan monitor digital, sementara DVI-D hanya bisa digunakan untuk monitor digital.
Dalam standar DVI yang harus juga adalah jumlah link. Ada DVI dengan link tunggal dan ada yang berjenis link ganda. Jumlah link ini mempengaruhi resolusi yang bisa ditampilkan pada layar monitor. Untuk link tunggal, maksimal resolusi yang bisa dicapai adalah 1600×1200. Sementara link ganda bisa untuk resulisi layar di atasnya
Akan tetapi, bila port berisi semua pin maka ia mensupport resolusi maksimal tanpa kendala. Masalah terbesar pada DVI adalah, secara default, ia tidak mensupport enkripsi HDCP, sehingga jika hardware anda hanya menyertakan port DVI, anda mungkin tidak bisa memplayback full HD Blue-ray dan HD content lainnya.
Anda bisa mengoneksikan DVI ke port HDMI pada monitor baru dengan digital converter mini. Akan tetapi,  karena DVI tidak mensupport audio, anda harus menggunakan kabel sendiri buat audio saat menghubungkan ke HDMI port. Ini menjadikan DVI salah satu konektor baru yang banyak digunakan. Ia backward dan forward compatible walau lemah dalam beberapa hal. Anda juga bisa menghubungkan monitor lama yang hanya mempunyai VGA port ke DVI port lewat DVI to VGA converter bila video output mensupport analog video.


6. HDMI (High-Definition Multimedia Interface)
Selain port DVI, ada juga yang dinamakan dengan port HDMI. Port HDMI ini sama dengan port DVI menggunakan standar pentransmisian data digital. Perbedaannya untuk HDMI bisa digunakan atau dihubungkan dengan monitor beresolusi tinggi atau panel LCD bermultimedia (selain video/gambar, juga bisa sekaligus mentransmisikan audio/suara). HDMI adalah kabel default pada HDTV, Blue-ray player, Apple TV, komputer dan video card baru, dan seabrek video device lainnya.
Kabel HDMI mudah dipasang, semudah anda mencolokkan perangkat basis USB. Anda cukup push and play. Kabel-kabel HDMI dapat menstream digital video dan audio secara bersamaan lewat kabel yang sama.
Kabel-kabel HDMI mensupport sampai 1920A~1200 HD video dan 8 chanel audio. Juga, mensupport enkripsi HDCP pada beberapa HD content terkini. Seutas kabel HDMI memungkinkan anda menghubunkan komputer atau video divice ke monitor atau TV, dan ia adalah kabel digital standar.

7. DISPLAY PORT

DisplayPort merupakan video connector baru lainnya yang mulai muncul di banyak perangkat baru, khususnya laptop. Ia dirancang menggantikan DVI dan VGA di komputer, tapi penggunaannya tidak sebanyak DVI atau HDMI. Akan tetapi , ia sudah banyak tertanam ke komputer baru Mac, Dell, HP dan Lenovo. Sebenarnya ia sangat mirip HDMI, dan dapat menstream baik HD video dan audio kabel yang sama, dan bisa mensupport resolusi hingga 1920A~1080 dan 8 channel audio di seutas kabel.
Kelebihannya, DisplayPort mensupport HDCP, sehinnga anda dapat menggunakannya untuk memplayback HD content terproteksi pada Blu-ray dan banyak lagi. Anda juga dapat menghubungkan ke HDMI atau DVI port dengan sebuah converter, karena sinyal digital kompatibel. Kelemahannya sedikit monitor dan TV menyertakan diplayPort port sehingga anda harus membekali dengan konverter bila anda ingin menggabungkan latop ke layar lebar.






Source : http://ariloszone.wordpress.com/2012/07/10/perbedaan-konektor-vga-dvi-hdmi-display-port/

Minggu, 14 September 2014

Interface Konektor A/V Analog

Adanya banyak standar audio dan video yang berbeda memerlukan definisi antarmuka perangkat keras, yang menentukan karakteristik fisik dari hubungan antara peralatan eletkrik. Ini termasuk jenis dan jumlah kabel yang diperlukan bersama dengan kekuatan dan frekuensi sinyal. Ini juga mencakup desain fisik dari stop kontak dan soket. Sebuah antarmuka dapat menentukan konektor yang hanya digunakan oleh antarmuka (misalnya, DVI) atau dapat menentukan konektor yang juga digunakan oleh antarmuka lain misalnya, konektor RCA yang terdefinisikan baik oleh video dan video komponen antarmuka komposit.

Konektor Audio dan konektor video konektor elektrik (atau konektor optik) untuk membawa sinyal audio dan sinyal video, baik format analog atau digital. Konektor Analog Audio / Video sering menggunakan kabel berpelindung untuk menghambat interferensi frekuensi radio (RFI) dan kebisingan. Karena kedua sinyal analog dan digital digunakan dengan beberapa tipe konektor, pengetahuan tentang antarmuka yang digunakan diperlukan untuk keberhasilan transfer sinyal. Beberapa jenis antarmuka hanya menggunakan konektor khusus atau keluarga dari konektor, untuk memastikan kemampuannya. Apalagi dengan antarmuka analog, secara fisik konektor dipertukarkan tidak dapat membawa sinyal yang kompatibel.

Beberapa konektor ini, dan jenis-jenis konektor, juga digunakan pada frekuensi radio (RF) untuk menghubungkan penerima radio atau televisi ke antena atau sistem kabel, aplikasi konektor RF tidak dijelaskan lebih lanjut di sini.

1.    Digital Visual Interface (DVI)
DVI Connector

adalah antarmuka tampilan video yang dikembangkan oleh Digital Display Working Group (DDWG). The digital interface digunakan untuk menghubungkan sumber video, seperti display pengontrol ke perangkat display , seperti monitor komputer . Ini dikembangkan dengan tujuan menciptakan standar industri untuk transfer konten video digital.

Antarmuka dirancang untuk mengirimkan terkompresi video digital dan dapat dikonfigurasi untuk mendukung beberapa mode seperti DVI-D (digital saja), DVI-A (analog), atau DVI-I (digital dan analog). Menampilkan dukungan untuk koneksi analog, spesifikasi DVI kompatibel dengan VGA antarmuka. kompatibilitas ini, bersama dengan keuntungan lain, menyebabkan penerimaan yang luas atas bersaing standar tampilan digital Plug dan Tampilan (P & D) dan Digital Flat Panel (DFP). Meskipun DVI terutama berhubungan dengan komputer, kadang-kadang digunakan dalam elektronik konsumen lainnya seperti televisi , konsol video game dan pemutar DVD .

2.    HDMI

HDMI atau kepanjangannya adalah High-Definition Multimedia Interface adalah standar interface audio/video (A/V) yang tidak terkompresi pertama yang didukung oleh industri. HDMI menyediakan interface antara sumber A/V, seperti pemutar HD-DVD atau Blu-ray, dengan penerima (receiver) A/V, seperti HDTV (High-Definition Digital Television) atau pesawat TV ekstra besar, ekstra lebar, dan ekstra jernih yang baru saja anda lihat.
Akan tetapi, HDMI bukanlah sekadar port yang tertanam di belakang pesawat HDTV. Lebih dari itu, HDMI adalah serangkaian aturan yang memungkinkan perangkat-perangkat elektronik high-definition berkomunikasi.

Keunggulan-Kelemahan HDMI

Karena HDTV bisa menerima informasi digital, dia tidak membutuhkan waktu atau tenaga untuk mengubah sinyal dari format analog, seperti halnya pada TV standar. Hal ini mengantarkan kita pada HDMI. Standar HDMI adalah serangkaian pedoman untuk menciptakan koneksi high-bandwidth antar perangkat digital.

Dengan pemasangan yang benar, HDMI akan terlihat sangat berbeda dalam sebuah sistem home-theater. Standar yang ada sekarang mampu membawa 1080p sinyal high-definition, dan mendukung delapan channel audio yang tidak terkompresi, cukup untuk sistem 7.1 surround-sound.

HDMI mengurungi jumlah kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan antarkomponen. Akan tetapi, ada satu syarat untuk menikmati semua kelebihan yang ditawarkan oleh HDMI, yakni semua komponen home theater harus kompatibel dengannya. Beberapa fitur luar biasa dari HDMI belum tersedia di pasaran. Selain itu, terdapat batasan panjang sebuah kabel HDMI, dan tidak sedikit pengguna yang mengeluhkan batasan ini mengekang keleluasaan dalam menata perangkat home theater.
HDMI Connector

Encoding-Decoding Sinyal HDMI

Salah satu kesalahpahaman tentang HDMI adalah "bawaan orok" sinyal digital lebih unggul daripada sinyal analog. Anda mungkin termasuk orang yang berpendapat bahwa tanpa konversi audio-to-digital, berarti sinyal masih dalam bentuk yang murni, dan tidak rusak ketika mencapai pesawat HDTV. Memang mudah membayangkan dalam sebuah sistem high-definition, sinyal digital berjalan langsung dari pemutar HD-DVD ke pesawat HDTV. Akan tetapi, transmisi sinyal melalui HDTV tetap membutuhkan proses encoding. HDMI menggunakan TMDS (Transition Minimized Differential Signaling) untuk memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat lainnya. TDMS adalah metode encoding yang melindungi sinyal dari degradasi, saat dia berjalan di sepanjang kabel. Inilah yang sesungguhnya terjadi:

  • Perangkat pengirim, seperti pemutar HD-DVD, meng-encode sinyal.
  • Untuk menurunkan jumlah transisi antara satu (on) dan nol (off). Bayangkan setiap transisi sebagai anjlokan yang tajam, ketika sinyal berjalan. Anjlokan ini mulai menghilang dan melemahkan sinyal. Langkah encoding ini membantu melindungi kualitas sinyal dengan mengurangi jumlah peluang sinyal untuk terdegradasi.
  • Dalam satu set kabel yang saling berlilit, salah satu helainya membawa sinyal itu sendiri. Sementara helai lainnya membawa salinan kebalikan (inverse copy) dari sinyal tersebut.
  • Perangkat penerima, seperti pesawat HDTV, men-decode sinyal tersebut. Dalam proses decoding, diukur diferensialnya, atau perbedaan antara sinyal dan kebalikannya. Informasi ini digunakan untuk mengompensasi setiap sinyal yang hilang dalam perjalanan.



Source : Wikipedia